Selasa, 25 Agustus 2009

Souljah Indonesia



Why this name ?
We chose the name out of other names out there, which people say, lots better. But we persisted to keep the name on, because we feel it has a deep meaning for us. The name Souljah was taken from the word "Soldier" which then pronounced with a Jamaican's style. But beyond whatever, we felt that the meaning of the word soldier itself, gave us sense of belonging. This is what we are.


Band History :
Souljah is a band that plays Jamaican-rooted music based in Indonesia. We chose the name out of other names out there, which people say, lots better. But we persisted to keep the name on, because we feel it has a deep meaning for us. The name Souljah was taken from the word "Soldier" which then pronounced with a Jamaican's style. But beyond whatever, we felt that the meaning of the word soldier itself, gave us sense of belonging. This is what we are. What we meant to be. But the next queries that might arise are "how soldier is Souljah?", "what is Souljah struggling for?" These questions are understandable for us, since Souljah is formed back on October 2004. In a range of time which not even reach 1 year, the word 'struggle' became a question for any of us. It all began back in 1998, when the first 5 personnel of Souljah met and had an accidentally exercise. Through one song from Save Ferris, Come On Eileen, Renhat (Bass), Bayu (guitar), Dimas (drum), Ari (guitar), and Danar (vocal), united under the name of Arigatoo (the early Souljah). And to complete the formation, we recruited Shanty (trumpet) to fill in the brass section position. From then on, Arigatoo joined many auditions in order to have a chance to perform in some hot gigs at that time. Stages now our friends. And the fame was followed with personnel's changes. Firstly, Vino (alto saxophone) joined Arigatoo, but then it followed by Shanty who decided to walk out from the band. Along the year of 1999-2001, we also met lots of friend from the stages we've come over. We also recruited David (trumpet), to complete the brass section's formation.
This 8 formation lasted for quite some times. One of our song "Indehoy di Teluk Bayur" was a major hits back to the listener of Mustang PunkSkaSila. And our other song "Petualangan VW Combi", was in Sony Music Indonesia's compilation album "Skamania". Again, Arigatoo was in hallowed. Renhat decided to continue his study to Hawaii, and then followed with Ocha, Ari, and Dimas who chose to concentrate on their works over their attribute of a band member. While the 4 of us, tried to survive with additional players such as Jemmy, Beamy (Brain The Machine), Mito (Daily Feedback), Sigit, Wahyu, and Heru (Penyot Sexy), to jam wiith us while we're on stage or when we had to do some recordings. At 2002, Renhat went back home and together with Dimas they returned to the band. Programs and dreams were re-listed. And we continued to create new songs. In this journey, we met Sa'id (toasting/rap), who added a different atmosphere to our song. The thought of making Souljah came to reality was started at this moment. But truly manifested after Arigatoo's 1st album; Kami Bukan Perawan Lagi, was being released to market at 2003. The title of the album; in English it meant: We're no longer virgin, was not made merely for joke, but it actually reflected our maturity, where we're no longer a 'child' anymore, we even could make a 'child'. We were not virgin, in musical term. When finally Sa'id joined Arigatoo, we felt a strange vibration within each one of us. We became more intense in making songs, so spirit full, and dared to make experimentation in our songs. We were really wanted to mix up our taste and music liking, blend them in, to create new and different music. This vibration was pushed us to the edge and finally we decided to let Arigatoo go and welcomed Souljah. This uneasy decision, somehow, made us feel more free in making music. And as the Jamaican kind of name we have, that's where our roots came from. Jamaican music. But this time, we do not play ska only, but also dance hall, dub, reggae. We also tried to include rock, drum n bass, and hip hop to our music. These enjoyable songs could be listened in Souljah first album, Breaking The Roots. As one had said, it ain't over 'till it's over, so to our struggle for our music. We have to fight for our dreams that have become our air to breathe


Equipment used :
Danar (voc) use Shure SM 58
Sa'id (voc) use Shure SM 58
Renhat (bass) use fender jazz bass, boss EQ
Bayu (guitar) use Fender stratocaster, Korg AX 3000
David (key) use RD 700
Vino (sax) use Shelmer sax

sumber : soundclick.com



Label:


Read more....!!!
Posted by tenggangrasta @ 07.21 :: (0) comments

Sabtu, 15 Agustus 2009

Reggae Ambassador

Ras Muhamad; Musik Reggae Adalah Suara Rakyat
Jakarta : Ras Muhamad, Sang Reggae Ambassador, kembali meramaikan musik di tanah air melalui album barunya, next chapter. Dalam album baru ini, Ras Muhamad kembali memancarkan semangat kuat untuk mengibarkan bendera reggae Indonesia, sebagai identitas dan kebanggan bangsa di kancah lokal maupun internasional. Album baru Ras Muhammad, Next Chapter, diluncurkan secara resmi di Mario Palace, Menteng Huis, kemaren (13/8). Dalam acara ini, ratusan orang penggemar reggae, para rastafari, dan aktifis pergerakan turut memberikan dukungan dan apresiasinya. Selain itu, peluncuruan album kedunia ini disertai penampilan sejumlah band reggae Indonesia, diantaranya Smoke Gimbal, Boriz Got Soul, Shore, Primitive, Batik Tribe, The Babylonians, dan Matahari.

Di tengah opensif kebudayaan asing (baca; imperialis), hanya sedikit seniman atau pekerja senin yang mau bercermin pada kebudayaan bangsanya. Saat ini, mayoritas seniman bekerja sekedar untuk memuaskan kepentingan industri musik, dan, setelah itu, mereka puas dengan royalty dan ketenaran. Hanya sedikit seniman atau musisi Indonesia yang sanggup berdiri, dengan berpegang teguh pada prinsip berkesenian untuk rakyat.

Salah satu orang atau pemusik yang teguh pada berkesenian untuk rakyat itu adalah Ras Muhammad, pemuda Indonesia yang pernah bermukim di New York, Amerika Serikat, selama beberapa tahun.

Muhamad Egar, demikian nama aslinya, menghentakkan irama musik tanah air dengan pesan-pesan perdamaian, persatuan, kritik sosial, hingga seruan-seruan perjuangan revolusioner. Di album pertamanya, Reggae Ambassador (2007), Ras begitu terang mengusung kritik sosial dan perlawanan terhadap sistem yang membelenggu rakyat Indonesia. Di album ini pula, Ras mendedikasikan lagu "Siempre" kepada legenda revolusi Kuba, Ernesto Che Guevara.

Di album kedua ini, Next Chapter, Ras tampak makin matang mengusung tema-tema perdamaian, cinta, kritik sosial, dan optimisme terhadap masa depan yang lebih baik. Di single "Rebel Music" misalnya, ia mengajak semua orang untuk menjadikan harmoni musik sebagai simfoni yang melahirkan kedamaian, persaudaraan, dan persatuan.

Sementara itu, di single yang berjudul "Crisis", dia mencoba memperlihatkan ketegangan sosial di kalangan rakyat miskin, akibat keserakahan dan kerakusan sebuah sistim ekonomi yang hanya mengejar profit, yakni kapitalisme. Di Indonesia, akibat tekanan kapitalisme neoliberal, sekitar 60% penduduk Indonesia kini hidup dengan pendapatan di bawah 2 USD perhari, setara dengan nilai subsidi seekor sapi yang merumput di Eropa.

Di single lainnya, Make a Way, Ras malah lebih pedas mengeritik sistim politik di Indonesia yang hanya dihuni politi pengumbar janji, tapi akan segera membokongi rakyat takkala sudah memangku kekuasaan. Seperti diketahui, para politisi Indonesia begitu akrab dengan kolusi, korupsi, dan nepotisme. Selain itu, mereka benar-benar menjadikan politik sebagai arena mencari kekuasaan pribadi, ajang saling peras-memeras, dan menunjukkan status sosial.

"saya berharap mereka dapat menjadi generasi yang kuat, dan tidak bergantung terlalu banyak kepada pemimpin politik" ujarnya kepada wartawan BBC News, pada 22 Mei 2009 lalu.
Memang, banyak seniman yang menghindari kritik sosial yang lebih jauh, sebab takut dituduh sebagai seniman politik. Tapi bagi Ras Muhammad, seperti juga sang legenda Bob Marley dan Peter Tosh yang tidak khawatir dengan pengaruh politik pada musik mereka, reggae harus mencerminkan apa yang terjadi, apa yang sedang dihadai oleh rakyat. "musik reggae adalah selalu suara rakyat. kejadian apapun, saya merasa harus menyanyikanya," tegas dia.

Soal politik, yang kemudian terkesan ada yang baik dan buruk, memang begitu bergantung kepada warna kesadaran politik dan ideologi si pemusiknya. Dalam hal ini, Ras Muhammad memang masih sangat berhati-hati dengan label "musisi politis", sebab masih mempersamakan politik sebagai segala hal yang kotor, mungkin.

Filsuf perempuan, Hannan Arendt, dalam human condition, menyatakan politik itu punya kandungan moral dan etika yang tak dapat dicabut atau diabaikan.

"Seni itu harus berbicara soal perjuangan hidup, tidak bisa dipisahkan dengan soal kehidupan. Dan, politik adalah bagian dari kehidupan," ungkap penyair Inggris keturunan Hongaria, George Szirtes.

Dalam hal ini, saya sangat sepakat dengan WS Rendra. Dalam sajak sebatang lisong, dia berkata; apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan, apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan.

Di samping mengeritik soal politisi yang busuk itu, Ras juga mengungkapkan pentingnya nasionalisme Indonesia, sebagai senjata untuk membangkitkan kembali Indonesia dari keterpurukan. Tentunya nasionalisme yang dimaksud bukanlah nasionalisme sempit, tapi sebuah nasionalisme yang bersumber dari fikiran tokoh terkemuka pembebasan nasional Indonesia, Soekarno. Semua ini diungkapkan dalam lagu "45", yang melibatkan beberapa musisi reggae lokal, diantaranya Danar souljah, Nico Primitive, Che Babylonians, dan sebagainya.

Kritik-kritik sosial terhadap berbagai gambaran sosial nampak jelas dalam deretan lagunya di album kedua ini, diantaranya; Monster Industri, The System, dan sebagainya.

Soal warna dan tujuan bermusik, memang sangat dipengaruhi oleh pemikiran dari si pencipta musiknya. Menurut Ras Muhamad, pemikirannya begitu banyak dipengaruhi oleh tokoh-tokoh besar, diantaranya Soekarno, Gandhi, Karl Marx, Che Guevara, dan Haile Salassie.

Memang, lagu-lagu Ras di album kedua ini cukup mengesankan, tak diragukan lagi. Namun, di luar itu, secara pribadi saya juga sangat tertarik dengan sampul album keduanya ini, utamanya mengenai kostum dia yang menggambarkan "petani ber-caping sedang memanggul senjata".

Iya, memang sudah saatnya bagi seniman progressif tampil kedepan.

sumber : berdikari online

Label:


Read more....!!!
Posted by tenggangrasta @ 01.32 :: (5) comments

Sabtu, 08 Agustus 2009

Topi dan Gitar Mbah Surip Ditawar Rp 1 Miliar ???

Jakarta - Setelah Mbah Surip meninggal dunia, banyak orang memburu hal-hal yang berbau kakek nyentrik ini, termasuk lagu, kaset, atau pun aksesoris yang dipakainya seperti topi dan gitar yang biasa dia kenakan. Bahkan, salah seorang pengusaha menawar topi dan gitar itu seharga Rp 1 miliar.
"Kalau memang yang diminta segitu (Rp 1 M), saya tidak masalah," ujar Ketua Umum Laskar Merah Putih yang juga seorang pengusaha, Edi Hartawan kepada detikcom, Jumat (7/8/2009).

Harga tersebut, menurut Edi, semata-mata untuk menghormati jasa-jasa Mbah Surip semasa hidup. Uang sejumlah itu pun menurutnya tidak masalah.

Namun demikian, menurut Edi, tujuan pembelian itu bukan untuk koleksi. Menurutnya, pembelian tersebut lebih ditujukan untuk menghargai kreativitas anak bangsa, dalam hal ini Mbah Surip.

"Tentunya kita sebagai anak bangsa menghargai yang ditunjukkan oleh saudara kita. Kita harap akan muncul generasi penerus Mbah Surip," ungkapnya.

Kalau ada yang menawar lebih dari semilyar? "Justru itu yang kita inginkan. Mudah-mudahan pengusaha lain juga tergerak, karena ini adalah untuk tujuan kebangsaan," katanya.

Namun hingga kini, lanjut Edi, dirinya belum secara langsung bertemu dengan keluarga Mbah Surip untuk membicarakan masalah ini. "Kita tunggu dulu bagaimana respons keluarga," pungkasnya.

sumber : detiknews

Label:


Read more....!!!
Posted by tenggangrasta @ 09.34 :: (0) comments

Selasa, 04 Agustus 2009

Selamat Jalan Si embah.... we luv U full !!

JAKARTA -- Suasana duka menyelimuti kediaman Mamik (Srimulat) di Jalan Kerja Bakti RT 03/04 no 65, Kelurahan Makasar, Kampung Makasar, Jakarta Timur. Dirumah ini, jasad Urip Ariyanto atau lebih dikenal Mbah Surip terbujur kaku.

Mbah Surip meninggal dalam perjalanan menuju Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Pusdikkes Kramat Jati, Jakarta Timur sekitar pukul 10.15 WIB. Dokter sempat memberikan oksigen untuk membantu pernapasan pria kelahiran 1959 . “Tidak begitu lama, dokter membuka matanya dan menyatakan sudah tidak nyawa,” kata Mamik kepada Republika, Selasa (4/8).


Pagi hari, sebelum meninggal, Mbah Surip sempat sarapan bubur yang diberikan oleh anaknya, Farid. Setelah itu, dia meminta untuk tidur lagi. Tiba-tiba dari mulut mbah Surip keluar air liur berwarna putih. “Saya tengok, loh ko sudah lemas, saya goncang-goncang ga mau bagnun, saya ambil inisiatif minta tolong tetangga dibawa ke RS Pusdikkes Kramat Jati,” jelasnya.

Mamik menceritakan, pelantun lagu Tak Gendong ini datang ke rumahnya sejak Senin (3/8) sore dalam keadaan sakit. Kepada Mamik, Mbah Surip mengaku capek dan lemas karena dikejar-kejar wartawan dan berbagai macam program televisi. “Pemerintah, I love you full, saya cape, aku kepengen ngadem neng umah mu, neng kene sepi, enak,” ujar Mamik menirukan suara Mbah Surip.

Pantauan Republika, rumah Mamik ramai dikunjungi warga yang ingin memastikan kematian Mbah Surip. Sejumlah sahabat Mbah Surip juga nampak hadir diataranya Doyok, Meggi Z, Tarsan.

Sampai saat ini, Mamik dan pihak keluarga belum mengetahui, kemana Mbah Surip akan dikuburkan. “Nanti saja mas,” kata Farid yang masih terlihat syok.

Sementara itu, Tarsan mengungkapkan Mbah Surip pernah berpesan agar dia dimakamkan di pemakaman keluarga WS Rendra. “Saat ini keluarga WS Rendra sedang rapat,” ujar Tarsan.

konco-konco,nyuwun fatekhahe kagem mbah surip, mugi - mugi amal ibadah mbah diterima diharibaan Allah swt...
Selamat Jalan Mbah SURIP, we love u full.....tenanglah bersama-Nya...
damailah bersama-Nya... lantunkan reggae dari surga buat kami.... ♫ ♫ wooyyoo ♫ ♫

sumber : -republika & pengagum mbah surip-

Label:


Read more....!!!
Posted by tenggangrasta @ 04.19 :: (0) comments

Sabtu, 01 Agustus 2009

Reggae party !!


yooman...TGl 20 July 2009 maren...sempat nonton reggae party di Tropis cafe jogja bersama manteman. Dengan bintang tamu Tony Q Rastafara, diiringi Band reggae lokal kota gudeg antara lain Jogjamming, Jarerasta dan Marapu. Acara rame bener..hehe asik sambil bagoyang reggae.. masing² band menyuguhkan lagu andalan mereka...termasuk Tony Q Rastafara diantaranya Ngajogjakarta, Rambut Gymbal, Witing Tresno.. dan masih banyak lagi... seeep dah saluuut acarana bisa sukses. Woyyoooo..

¡¡¡¡ u ɐ ɐ ɯ o o ʎ

:::: Tony Q Rastafara ::::













:: Tony Q Rastafara feat Richard & Heru (shaggydog) ::

:: Jarerasta ::













:: Marapu ::

::: Manteman :::

















Label:


Read more....!!!
Posted by tenggangrasta @ 07.22 :: (0) comments

Woyyyoo

..Reggae ga` haRus gYmbal..

Download Reggae Song`s

Tony Q Rastafara

  • Woman
  • Reggae Dot Com
  • This Is My Way
  • Tertanam
  • Liburan
  • Ada Gula Ada Semut
  • Woman
  • Ojolali
  • Mencium Bulan
  • Anak Kampung
  • Salam Merdeka
  • Pesta Pantai
  • Omong Kosong
  • Witing Tresno
  • Bunglon
  • Si putih
  • Lukisan Jiwa
  • BT Buat Om Bob
  • Pat Gulipat
  • Cahayamu
  • Dont Worry Ft.Steven
  • Gadis Andalas
  • Get Up Stand Up
  • Om Funky
  • Paris Van Java
  • Sapu Tangan Putih
  • Asap Putih
  • Ngajogjakarta
  • Pesta Pantai
  • Hanya Untukmu
  • Rambut Gimbal
  • Bakso Donk
  • Peace With Love
  • Gue Falling In Love
  • Republik Sulap
  • Aku Masih Menunggu
  • Aku Ingin Jadi Presiden
  • Damailah Surga
  • Kembalilah Kasih
  • Lady White
  • Misteri Kehidupan
  • Oh...Ya...
  • Matahari
  • Senja Jingga
  • This Song Of Labour
  • Preman Buronan
  • ft. Krisdayanti-Cintaku
  • Mbah Surip (alm.)

  • Dikejar Kejar
  • Surat Cinta
  • Bangun Tidur
  • Orang Gila
  • Tak Gendong
  • Enak Enak Keenakan
  • Gadis Sawo Matang
  • Aku Sekarang Ganteng
  • Sejarah Cintaku
  • Tukang Nasi Goreng
  • Ujug²
  • I Love You Full
  • Pacarku Anak Sastrawan
  • Belajar Ngaji
  • Ijo Royo²
  • Richard & The Gilis

  • Santai Aja
  • Kulit Kacang
  • This Is My Reggae
  • Terdiam
  • SPH
  • Gili Trawangan
  • Paris Hilton
  • Black n White
  • Cuci Mata
  • Steven & Coconuttreez

  • Gud bye Anjing
  • Gud Vibes Ft.IPANG
  • Under The Moonshine
  • Burning With MyFire
  • Lagu Urban
  • Selamat Jalan Kawan
  • CMon
  • Atmosphere
  • Sun Of A Beach
  • Trully kawan
  • Lagu Santai
  • Hingga Ku Jenuh
  • BBM
  • Holiday
  • Souljah

  • Listen to Da Island
  • All People In The World
  • Mati Menahan Rindu
  • Jamaicas Away
  • Magenta
  • Stripper
  • On The Radio
  • The Day the World Turns into Grey
  • Lelaki Itu
  • The Nation
  • All I Know
  • Mahalo
  • Ras Muhammad

  • Jah Is Love
  • Make Way
  • Monster Industri
  • Rebel Music
  • CrisiS
  • Ziggy Marley

  • I Love U Too
  • Family Time
  • Cry Cry Cry
  • Ziggy Says
  • Take Me To Jamaica With Toots
  • DjaloerPitoe

  • Dia
  • Tetaplah Bermimpi
  • Cozy Republik

  • Republik Uye
  • Bidadari Manis Q
  • jangan malu²
  • Hitam Putih
  • kau mirip pacarku
  • Gangstarasta

  • Whats Up Bro
  • Im Sorry Baby
  • Unity
  • Hilang
  • Burger Time

  • Danger
  • Becak
  • Ra Ono Liyane
  • berjemur
  • angkuh
  • kaum buruh
  • napza